Peluang Usaha Budidaya Jahe Merah - Jahe merupakan salah satu tumbuhan yang tumbuh subur di Indonesia. Jahe merupakan tanaman rempah-rempah yang memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan. Selain itu jahe juga bisa di manfaatkan sebagai pelengkap bumbu masakan sehingga tak heran apabila jahe sangat di butuhkan banyak orang.
Ada setidaknya 3 jenis jahe yang ada di Indonesia. Seperti jahe gajah/badak, jahe putih/kuning dan yang terakhir adalah jahe merah. Dan pada kesempatan kali ini, seribupeluang akan membagikan referensi usaha budidaya jahe merah. Jahe merah dibandingkan dengan jahe lainnya memiliki peminat yang banyak. Itulah mengapa banyak orang yang menggeluti usaha jahe merah di bandingkan usaha jahe lainnya.
Salah satu kelebihan jahe merah adalah kandungan minyak asirinya yang jauh lebih banyak. Selain itu manfaat jahe merah sangat banyak seperti untuk menghangatkan badan, meringankan masuk angin bahkan beberapa penelitian menyebutkan jika jahe merah bisa menangkal radikan bebas.
Mengapa harus membudidayakan jahe merah?
Alasan yang mungkin mendasari kenapa kita harus membudidayakan jahe merah adalah :
- Permintaan pasar terhadap jahe merah yang tinggi baik lokal maupun internasional
- Jahe merah bisa di tanam di semua tempat termasuk di lahan yang sempit yakni mengandalkan polybag atau sak
- Cukup mudah perawatannya
- Modal awal yang relatif sedikit (tergantung skala budidaya)
Peluang Usaha Budidaya Jahe Merah dan Analisa Modal
1. Modal Awal
Untuk memulai usaha jahe merah dengan skala kecil di butuhkan modal sekitar 1 jutaan rupiah, dengan asumsi :
- Polybag 4 x @Rp.25.000,- (@ isi 29 ) = Rp. 100.000,-
- Bibit Jahe : 100 x Rp. 3.500,- = Rp. 350.000,-
- Pupuk, obat dan alat = Rp. 400.000,-
- Lain-lain = Rp. 150.00,-
Sehingga total biaya yang di butuhkan sekitar Rp. 1.000.000,-. Namun itu hanya sekedar analisa, bisa lebih bisa kurang tergantung skala budidaya dan harga kebutuhan usaha budidaya jahe ini. Selain menggunakan polybag anda juga bisa menggunakan sak karung ukuran kecil-sedang.
2. Penanaman
Setelah semua kebutuhan di atas lengkap maka langkah selanjutnya adalah penanaman. Tahap pertama yang harus di lakukan ialah penyemaian bibit yang membutuhkan waktu sekitar 5-6 hari sampai keluar tunas. Selanjutnya tunas jahe di pindahkan ke media seperti polybag.
Yang perlu di perhatikan, polybag diisi dengan campuran tanah dan bokashi dengan perbandingan 3 : 1. Dimana tanah lebih banyak dari bokashi. Setiap polybag, isi dengan dua tunas jahe merah. Di minggu pertama, usahakan menyirami tunas setiap hari di pagi dan sore hari. Hal tersebut di lakukan agar bibit jahe tidak mudah layu.
Jika memasuki umur 2 bulanan, lihat apakah sudah muncul rimpang. Apabila rimpang sudah muncul di permukaan, timbun dengan campuran tanah dan bogashi. Lakukan hal ini terus menerus sampai jahe merah siap panen sekitar 8-10 bulanan. Untuk hasil yang maksimal, anda bisa menambahkan pupuk organik cair yang di jual di toko obat organik.
3. Perkiraan Penghasilan
Dari 100 bibit jahe yang di budidayakan, anda bisa meraup keuntungan hingga puluhan juta. Saat ini dari 1 polybag/sak karung bisa menghasilkan jahe hingga 20 kg bahkan lebih. Itu artinya jika anda menanam jahe sebanyak 20 sak karung, anda bisa mendapat 400 kg setiap panen. Jika harga per kilonya Rp. 25.000,- maka anda bisa mendapat keuntungan sebesar Rp. 10.000.000,-.
Baca Juga : Bisnis di Internet Bagi Mahasiswa Yang Menjanjikan
Perkiraan di atas hanya sekedar asumsi saja, semua tergantung berapa banyak jahe yang di hasilkan dan berapa harga pasaran jahe. Demikianlah yang dapat kami bagikan, semoga referensi usaha budidaya jahe bermanfaat bagi anda. Terimakasih sudah membaca usaha budidaya jahe merah yang menjanjikan.